Senin, 12 Desember 2011

JNB TAIRAS : Tokoh Katalogisasi dan Klasifikasi Indonesia

J.N.B. Tairas
Perkembangan ilmu pengetahuan, tidak akan terlepas dari perjuangan ataupun sumbangsih seorang tokoh dalam bidang ilmu pengetahuan tersebut. Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan secara singkat tentang tokoh di bidang perpustakaan, yaitu Bapak J.N.B. Tairas. Beliau banyak dikenal oleh kalangan pustakawan karena hasil karyanya banyak digunakan sebagai alat dalam pengolahan bahan pustaka, terutama dalam hal pekerjaan-pekerjaan katalogisasi dan klasifikasi.


J.N.B. Tairas merupakan seorang  pustakawan yang pertama menjadi wakil Indonesia dan sekaligus sebagai pemakalah  pada International Conference on Cataloguing Principles (ICCP) yang dilaksanakan di Paris pada  oktober 1961, hasil dari konreferensi tersebut kemudian dikenal dengan Paris Principles. Pada konferensi tersebut beliau membawakan makalah berjudul “Cataloguing of Indonesia Names”.

Pustakawan Bukan Cita-Cita J.N.B. Tairas
Di Kotamobagu Sualwesi Utara pada tanggal 19 Januari 1929, J.N.B. Tairas dilahirkan. Ayahnya yang seorang guru sekolah rakyat mendidiknya dengan ketat, nama lengkapnya adalah Jan Ngion Benyamin Tairas. Beliau adalah Pustakawan senior yang sejak tahun 1952 sampai dengan wafatnya pada hari Kamis tanggal 27 Mei 2004 tetap mengabdikan dirinya dalam dunia perpustakaan. Selama hidupnya beliau juga aktif pada berbagai kegiatan pelayanan keagamaan dan kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggalnya.

Pendidikan yang dilaluinya dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah, masih menggunakan sistem pendidikan model Belanda. Pendidikan jenjang MULO B diselesaikan di Tomohon Sulawesi Utara pada tahun 1948. pada Tahun 1949 – 1950 melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu AMS B yang  kemudian dilebur menjadi SMA yang ditamatkannya di SMA Negeri bagian B di Tomohon pada tahun 1952.
Setelah lulus SMA sedianya ingin menlanjutkan ke perguruan tinggi di Makasar dan bercita-cita menjadi ahli ekonomi, manun karena keadaan keuangan yang tidak memeungkinkan pada saat itu, maka Tairas muda melamar pekerjaan dan diterima di Perpustakaan Rakyat Makasar. Hal tersebut merupakan titik awal J.N.B. Tairas menggeluti  profesi pustakawan.

Pada awal bulan Oktober 1954, J.N.B. Tairas berangkat ke Jakarta guna mengikuti Kursus Pendidikan Ahli  Perpustakaan (KPAP), yang bertempat di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11 selama 2 tahun, kursus tersebut adalah meruapakan angkatan yang ke 3. Pengajar pada kusrsus pimpinan  A.H. Habraken tersebut semuanya mendapatkan  pendidikan perpustakaan di Netherland. Setamat dari KPAP tahun 1956, Tairas Tidak pulang ke kota asal, sebagai lulusan terbaik beliau diminta untuk menjadi pengajar paroh waktu untuk angkatan berikutnya. Kemudian karir pustakawannya berlanjut mulai tanggal 1 Desember 1956 di Kantor Pusat Perpustakaan Rakyat, Jawatan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Pengajaran dengan tugas sebagai guru tidak tetap pada kursus tertulis Pembimbing Pendidikan Masyarakat, Jurusan Perpustakaan.

J.N.B. Tairas diangkat sebagai Guru Muda Tingkat II dan ditugaskan pada KPAP Jakarta sebagai pegawai tetap sampai dengan tahun 1970. KPAP pada tahun 1961 menjadi pendidikan tingkat sarjana. Untuk meningkatkan kemampuan keilmuannya Tairas dikirim ke New Zeland untuk mengikuti pendidikan profesional- non gelar selama 2 tahun yang bertempat di The National Library Service. Sesudah 9 bulan pendidikan , pada tanggal 29 Nopember 1959 Tairas menamatkan pendidikan di New Zeland tersebut, dengan makalahnya yang berjudul Toward to The National Library of Indonesia, makalah tersebut terpilih sebagai salah satu dari dua makalah untuk diterbitkan oleh The Library School dalam Jurnal Nomor 1 seri Library School Studies in Library Administration, tahun 1960.

Pada tahun  1959 J.N.B. Tairas sudah mengemukakan ide untuk pendirian perpustakan nasional di Indonesia, namun demikian Perpustakaan Nasional Republik Indonesia baru berdiri pada tahun 1989, dengan dasar Keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun 1989. Dengan demikain ide tentang perpustakaan nasional dari Tairas baru terlaksana setelah 30 tahun.

Sekembalinya dari New Zeland bulan Juli 1960, Tairas menempati posisi semula sebagai dosen tetap KPAP yang merupakan cikal bakal berdirinya Jurusan Ilmu Perpustakaan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Sesuai dengan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) tahun 1963 Tairas diangkat menjadi Asisten Dosen Perguruan Tinggi. Selanjutnya mulai bulan April 1964 ditugaskan sebagai dosen mata kuliah Organisasi, Teori Katalogus, Klasifikasi dan Pemeriksaan Bibliografi. Tahun 1969 keluar surat edaran Dekan Fakultas Sastra UI, didalam surat ederan tersebut dinyatakan bahwa tanggung jawab untuk suatu mata kuliah adalah sarjana. Pada tahun berikutnya, tepatnya bulan Mei 1970, karena hal tersebut akhirnya, atas perminataan sendiri berhenti menjadi dosen. Pada waktu itu sebetulnya Tairas mempunyai tugas rangkap sebagai Chief Cataloger pada The Library of Congress Acquisition Office Jakarta.

Karya-Karya J.N.B. Tairas
Dunia Perpustakaan mulai ditekuni oleh J.N.B. Tairas tahun 1952-1954 dengan bekerja pada Perpustakaan Rakyat Makasar, dan tahun 1956-1957 bekerja di Perpustakaan Rakyat Pusat di Jakarta. Juga bekerja sebaghai pustakawan di The Library of Congress Aquisition Office Jakarta, tahun 1964 – 1975 (sebagai Chief Cataloger), dan editor Library of Congress Accession List. Tahun 1965 – 1967 juga bekerja di Perpustakaan Lemhanas, kemudian sejak tahun 1976 – 1980 bekerja sebagai pustakwan freelance di berbagai perpustakaan swasta maupun instansi pemerintah. Dari tahun 1991 sampai dengan wafatnya J.N.B. Tairas bekerja sebagai konsultan di Perpustakaan Nasional RI, dan menangani proyek-proyek tertentu di perpustakaan tersebut. Hingga hari tuanya, karena dedikasi yang tinggi terhadap dunia kepustakawanan di Indonesia Tairas tetap aktif mengikuti kegiatan-kegiatan dunia perpustakaan.

Pada saat bekerja di Perpustakaan Rakyat Makasar, beliau mendalami Universial Decimal Calsification, pedalaman sistem klasifikasi dilakukan karena sistem itu digunakan di perpustakaan tersebut. J.N.B. Tairas memiliki kemauan yang sangat tinggi dalam bidang katalogisasi dan klasifikasi, ini dibuktikan dengan kesukaanya pada mata kuliah pelajaran katalogisasi dan klasifikasi saat belajar di  KPAP dan Library School di New Zeland (Hasugian, 2003). Hasil karya dalam bidang katalogisasi yang pernah dihasilkan, yaitu pada tahun 1960 bersama dengan Rojani menyusun Daftar Tajuk Subyek (tidak sempat diterbitkan). Sekembalinya dari Paris  sebagai wakil Indonesia dan sekaligus sebagai pemakalah  pada International Conference on Cataloguing Principles tahun 1961, keinginan untuk mendalami katalogisasi dan klasifikasi semakin kuat, sehingga akhirnya menjadi karya-karya yang dapat dipakai sebagai alat pengolahan bahan pustaka.

Pada saat Kongres Pustakawan Seluruh Indonesia tanggal 5-7 Juli 1973, beliau menyatakan bahwa walaupun pendidikan perpustakaan di Indoneisa sudah berusia 20 tahun, namun sangat sedikit yang dicapai dalam bidang katalogisasi dan klasifikasi. Hal tersebut terdapat dalam maklalahnya yang disampaikan pada acara tersebut, yang berjudul ”Tinjauan Klasifikasi dan Katalogisasi Dewasa ini di Indonesia”.
Di dalam  tahun yang sama  (1973) J.N.B. Tairas menghasilkan sebuah karya bibliografi dengan judul ”Daftar Karya Bibliografi Indonesia”, bibliografi tersebut diterbitkan oleh Lembaga Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
J.N.B. Tairas pada tahun 1976 bersama Tim dari Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan buku Peraturan Katologisasi dan Nama-Nama Indonesia. Setahun kemudian (1977) Menerjemahkan buku Interntioanl Standard Bibliographic Description For Monographic Publication atau ISBD(M)  dalam bahasa Indonesia.

Disusul dengan diterbitkanya ”Peraturan Mengkatalog Terbitan Berseri : Pertauran menentukan tajuk entri utama untuk majalah  terjemahan, surat kabar, termasuk terjemahan  ISBD(S) pada tahun 1978. Upaya yang dilakukan oleh J.N.B. Tairas ini merupakan titik awal untuk menyingkap salah satu aspek yang paling penting dalam sejarah pengatalogan bahan pustaka di Indonesia. Karya yang dihasilkan selanjutnya adalah sebagai berikut :
  1. Perturan Katalogisasi Indonesia , J.N.B. Tairas dan  Soekarman (1980) dan pada tahun 1982 dicetak ulang.
  2. Pedoman Tajuk Subyek Perpustakaan, J.N.B. Tairas dan  Soekarman (1990) yang diterbitkan oleh Penerbit BPK Gunung Mulia.
  3. Daftar Tajuk Subyek untuk Perpustakaan Edisi ke 4, (1992), J.N.B. Tairas sebagai Koordinator Tim Penyusun. buku tersebut dicetak ulang poada tahun 1994.
  4. Simplikasi Katalog Suatu Trend Katalogisasi Masa Kini (1995). Makalah disampaiakn pada Kongres ke 7 Ikatan Pustakwan Indonesia, tanggal 20-23 Nopember di Jakarta.
  5. Universal Decimal Clasification (UDC) : Pedoman Pemakaian (1978) dengan tim Badan Pembinaan Hukun Nasional.
  6. Klasifikasi Desimal Universal, terjemahan (1980), diterbitkan BPHN.
  7. Pedoman Tajuk Subyek untuk Perpustakaan Umum dan Sekolah, (1977) diterbitkan oleh Pusat Pembionaan Perpustakaan Departemen P dan K.
  8. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey, edisi pertama.. J.N.B. Tairas Bersama Towa Hamakonda (1978), kemudia pada tahun 1982 direvisi lagi, selanjutnya setelah wafatnya Towa Hamakonda, terbit edisi 5 (revisi)
  9. Klasifikasi Bahan Pustaka Tentang Indonesia Menurut DDC. J.N.B. Tairas dan  Soekarman (1993) dan diterbitkan kembali dengan revisi tahun 1996.
  10. Pengembangan Sistem Klasifikasi Bahan Hukum Menurut UDC (1997). Sebagai Ketua Tim

Karena keterbatasan dari penulis, kemungkinan masih sangat banyak karya J.N.B. Tairas yang belum bisa disebut dalam tulisan sederhana ini, dengan melihat kiprahnya dan karya yang dihasilkan, beliau adalah merupakan sosok/tokoh pustakawan yang ulet dalam menjalani profesi sebagai pustakawan. Beliau sangat senang berorganisasi, hal tersebut terbukti dengan aktivitas beliau dalam organisasi kepustakawanan. Seperti dinyatakan oleh Hasugian (2003), bahwa J.N.B. Tairas adalah sosok Pustakawan yang tak pernah lupa akan organisasi profesinya, bahkan beliau adalah tokoh dan pelaku dalam perjalanan sejarah Organisasi profesi pustakawan hingga sekarang menjadi .Ikatan Pustakawan Indonesia.  Aktivitas Organisasi J.N.B. Tairas, sebagai berikut :
  1. 1953, J.N.B. Tairas sudah aktif menjadi anggota Asosiasi Pustakawan Indonesia (API) di Makasar.
  2. Ketua Ikatan Siswa Pendidikan Ahli Perpustakaan (ISPAP) tahun 1954.
  3. Sekretaris II Pengurus Perhimpunan Ahli Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Indonesia (PAPADI), 1957
  4. APADI (Assosiasi Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Indonesia) tahun 1962, disini J.N.B. Tairas duduk sebagai Wakil Ketua. (merupakan perubahan dari PAPADI).
  5. Ketua IPI Cabang Jakarta, 1973-1975
  6. Ketua I IPI Cabang Ibu Kota Jakaarta, 1980-1983
  7. Anggota Badan Pembina IPI, 1989-1992
Selain aktif dalam organisasi profesi, beliau adalah merupakan motor penerbitan majalah yang dari organisasi profesi tersebut, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Redaksi Majalah Ikatan Pustakwan Indonesia.

Pada tahun 1975 bersama Rojani, J.P. Rompas, Bambang Sumantri, H.A.K. Bachrudin, Darlis Ismail, Rosali Said, dan Sudariah Nasution, mendirikan dan mengajar di Lembaga Perpustakaan Dokumentasi dan Informasi (LPDI) Jakarta. LPDI  telah menghasilkan 62 angkatan hingga tahun 1997. Hal tersebut menunjukkan kepedulian dari  J.N.B. Tairas akan dedekasinya pada kepustakawanan Indonesia.

Penutup
Buah karya J.N.B. Tairas  dalam bidang katalogisasi dan klasifikasi, hingga sekarang masih banyak digunakan di perpustakaan sebagai alat dalam pengolahan bahan pustaka,. seperti Daftar tajuk subyek, dan pengantar klasifikasi persepuluhan Dewey. Beliau juga merupakan tokoh yang berperan dalam perkembangan dan terbentuknya organisasi profesi pustakawan yang hingga sekarang menjadi Ikatan Pustakawan Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Hamidy dan Tairas, J.N.B. 1998.  Seperempat Abad Ikatan Pustakawan Indonesia (1973-1998).  Jakarta Ikatan Pustakawan Indonesia

Hasugian, Jonner. 2003. J.N.B. Tairas Tokoh Katalogisasi dan Klasifikasi Indonesia : Kajian dari Sisi Kepustakawanannya.. USU Digital Library. (http://bit.ly/aYo5BD)

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 1994. Peraturan Katalogisasi Indoensia : Deskripsi Bibliografis (ISBD), Penentuan Tajuk Entry, Judul Seragam. Jakarta : perpustakaan Nasional

Daftar Tajuk Subyek untuk Perpuystakaan. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1994.


Terjemahan Ringkasa Klasifikasi Desimal Dewey dan Indeks Relatif : disesuaikan dengan DDC 20. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1994.

Sumber lain :
(http://bit.ly/byocs2). Tairas, Sang Pustakawan Tua. Republika Online, Selasa 26 Maret 1996.


2 komentar:

KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN PERPUSTAKAAN

by Djoko Prasetyo Komunikasi bukanlah suatu yang dapat diabaikan oleh perpustakaan, segala hal tentang organisasi, jasa layanan, staf,...